Apa itu bahasa ?
Bahasa merupakan
alat komunikasi yang digunakan makhluk hidup untuk berkomunikasi, baik
menyampaikan gagasan, ekspresi, ungkapan, dll. Dengan menggunakan bahasa, kita
dapat mengerti apa yang ingin disampaikan seseorang kepada kita dan begitupun sebaliknya.
Sejarah.
Bahasa indonesia
memiliki sejarahnya sendiri sebelum akhirnya menjadi bahasa persatuan. Pada masa penjajahan masyarakat
menggunakan bahasa melayu untuk berkomunikasi. Sedikitnya warga pribumi yang
mahir berbahasa belanda, menyebabkan bahasa melayu dipilih sebagai cara terbaik
yang harus ditempuh oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk berkomunikasi,
dalam urusan administrasi dengan pegawai pribumi yang bekerja pada pemerintahan
kolonial. Sebenarnya bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa persatuan pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober
1928, kemudian baru diresmikan dengan menandatangani Undang-Undang Dasar pasal
36 sehari usai dibacakanya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945, secara resmi bahasa melayu diubah menjadi bahasa indonesia yang
kemudian digunakan sebagai bahasa persatuan.
Pada abad ke-20 pemerintah indonesia mengadopsi ejaan Van Ophuijsen yang di buat oleh Charles Van Ophuijsen dan dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Yang berisi
ketentuan :
- Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
- Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
Setelah lahirnya EjaanVan Ophuijsen lahirlah
ejaan-ejaan baru yang lebih di sempurnakan seperti ejaan republik yang
diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947
dengan berisi ketentuan :
- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
- Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
Selanjutnya ada ejaan Melayu-Indonesia sekitar tahun 1959
dan gagal diresmikan Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya. Dan yang terakhir
adalah EYD atau Ejaan Yang Disesuaikan, ejaan ini diresmikan
pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan perubahan – perubahanya sebagai berikut
:
Tj menjadi c
Dj menjadi j
Ch menjadi kh
Nj menjadi ny
Sj menjadi sy
J menjadi y
Oe menjadi u
Perkembangan
bahasa indonesia dari masa kemasa juga mengalami
perubahan. Unsur EYD yang awalnya diterapkan lama-kelamaan berubah struktur. Penyebabnya
dapat kita lihat pada pengaruh bahasa asing, bahasa daerah, bahasa sehari-hari
yang dilebih-lebihkan, singakatan singkatan, dll. Bahasa Daerah dan Bahasa
asing merupakan penyebab utama yang paling nyata dan mudah mempengaruhi
berubahnya tatanan berbahasa indonesia yang sesuai dengan EYD. Jika dilihat
dari sisi Bahasa daerah, indonesia memang dikenal sebagai negara budaya yang
memiliki beragam suku bangsa adat dan istiadat begitupun bahasanya. Masyarakat
di suatu daerah tentunya akan sangat mahir berbahasa daerah, sehingga tak
sedikit yang kurang lancar berbahasa indonesia. Bahasa indonesia hanya dirasakan
di beberapa daerah tertentu , seperti kota – kota besar, pusat pemerintahan,
pusat perdagangan internasional dll yang berhubungan dengan dunia internasional.
Dunia internasional merupakan dunia yang modern, tempat dimana semua Culture
bertemu dan saling berkomunikasi dengan bahasa persatuan masing-masing negara. Kemudian
faktor teknologi merupakan salah satu hal yang mendasari mengapa masyarakat
dikota kecil terkadang asing dengan
bagaimana bahasa persatuannya sendiri.
Belum lagi ditambah budaya, dimana Budaya pasti akan terus berlanjut
turun-temurun sehingga bahasa daerah sampai kapanpun tidak akan bisa lepas dari
masyarakatnya, oleh sebab itu bahasa daerah akhirnya hanya menjadi bahasa
serapan yang sering kali disisipkan kedalam percakapan sehari-hari begitupun
dengan bahasa asing. Bahasa Asing masuk ke indonesia sudah sangat lama sekali
melalui pedagang – pedagang cina, Penjajah Belanda, Bangsa India sampai Arab,
sehingga bahasa asing juga memiliki peranan dalam perkembangan bahasa indonesia
sampai saat ini. kemudian muncul juga bahasa "alay" yang dinilai berasal dari bahasa-bahasa SMS yang sering
menggunakan penyingkatan kata, dan kebiasaan itulah yang membuat bahasa “alay”
sering digunakan anak-anak muda dalam berkomunikasi sehari-hari antar sesama
anak-anak muda. Kemunculan Bahasa Alay seperti itu tentu saja menjadi momok
yang menakutkan untuk perkembangan Bahasa indonesia kedepannya.
Oleh sebab itu kita sebagai Anak-anak Indonesia harus bisa menerapkan kebiasaan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dengan begitu kitapun dapat berpartisipasi dalam menghargai dan melestarikannya.
Refrensi blog : http://faisal14.wordpress.com/2011/01/31/bahasa-alay-vs-bahasa-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar