Rabu, 03 Oktober 2012

Sekilas Bahasa Indonesia




Apa itu bahasa ?

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan makhluk hidup untuk berkomunikasi, baik menyampaikan gagasan, ekspresi, ungkapan, dll. Dengan menggunakan bahasa, kita dapat mengerti apa yang ingin disampaikan seseorang kepada kita dan begitupun sebaliknya.

Sejarah.

Bahasa indonesia memiliki sejarahnya sendiri sebelum akhirnya menjadi  bahasa persatuan. Pada masa penjajahan masyarakat menggunakan bahasa melayu untuk berkomunikasi. Sedikitnya warga pribumi yang mahir berbahasa belanda, menyebabkan bahasa melayu dipilih sebagai cara terbaik yang harus ditempuh oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk berkomunikasi, dalam urusan administrasi dengan pegawai pribumi yang bekerja pada pemerintahan kolonial. Sebenarnya bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai  bahasa persatuan  pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, kemudian baru diresmikan dengan menandatangani Undang-Undang Dasar pasal 36 sehari usai dibacakanya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, secara resmi bahasa melayu diubah menjadi bahasa indonesia yang kemudian digunakan sebagai bahasa persatuan.  Pada abad ke-20 pemerintah indonesia mengadopsi ejaan  Van Ophuijsen yang di buat oleh Charles Van Ophuijsen dan dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Yang berisi ketentuan :
  1. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
  2. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
  3. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
  4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
Setelah lahirnya EjaanVan Ophuijsen lahirlah ejaan-ejaan baru yang lebih di sempurnakan seperti ejaan republik yang diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947  dengan berisi ketentuan :
  1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
  2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
  3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
  4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
Selanjutnya ada ejaan Melayu-Indonesia sekitar tahun 1959 dan gagal diresmikan Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya. Dan yang terakhir adalah EYD atau Ejaan Yang Disesuaikan, ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.  Dengan perubahan – perubahanya sebagai berikut :
Tj  menjadi c
Dj menjadi j
Ch menjadi kh
Nj menjadi ny
Sj menjadi sy
J menjadi y
Oe menjadi u

Perkembangan bahasa indonesia  dari masa kemasa juga mengalami perubahan. Unsur EYD yang awalnya diterapkan lama-kelamaan berubah struktur. Penyebabnya dapat kita lihat pada pengaruh bahasa asing, bahasa daerah, bahasa sehari-hari yang dilebih-lebihkan, singakatan singkatan, dll. Bahasa Daerah dan Bahasa asing merupakan penyebab utama yang paling nyata dan mudah mempengaruhi berubahnya tatanan berbahasa indonesia yang sesuai dengan EYD. Jika dilihat dari sisi Bahasa daerah, indonesia memang dikenal sebagai negara budaya yang memiliki beragam suku bangsa adat dan istiadat begitupun bahasanya. Masyarakat di suatu daerah tentunya akan sangat mahir berbahasa daerah, sehingga tak sedikit yang kurang lancar berbahasa indonesia. Bahasa indonesia hanya dirasakan di beberapa daerah tertentu , seperti kota – kota besar, pusat pemerintahan, pusat perdagangan internasional dll yang berhubungan dengan dunia internasional. Dunia internasional merupakan dunia yang modern, tempat dimana semua Culture bertemu dan saling berkomunikasi dengan bahasa persatuan masing-masing negara. Kemudian faktor teknologi merupakan salah satu hal yang mendasari mengapa masyarakat dikota kecil terkadang asing  dengan bagaimana  bahasa persatuannya sendiri. Belum lagi ditambah budaya, dimana Budaya pasti akan terus berlanjut turun-temurun sehingga bahasa daerah sampai kapanpun tidak akan bisa lepas dari masyarakatnya, oleh sebab itu bahasa daerah akhirnya hanya menjadi bahasa serapan yang sering kali disisipkan kedalam percakapan sehari-hari begitupun dengan bahasa asing. Bahasa Asing masuk ke indonesia sudah sangat lama sekali melalui pedagang – pedagang cina, Penjajah Belanda, Bangsa India sampai Arab, sehingga bahasa asing juga memiliki peranan dalam perkembangan bahasa indonesia sampai saat ini. kemudian muncul juga bahasa "alay" yang dinilai berasal dari bahasa-bahasa SMS yang sering menggunakan penyingkatan kata, dan kebiasaan itulah yang membuat bahasa “alay” sering digunakan anak-anak muda dalam berkomunikasi sehari-hari antar sesama anak-anak muda. Kemunculan Bahasa Alay seperti itu tentu saja menjadi momok yang menakutkan untuk perkembangan Bahasa indonesia kedepannya.
Oleh sebab itu kita sebagai Anak-anak Indonesia harus bisa menerapkan kebiasaan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dengan begitu kitapun dapat berpartisipasi dalam menghargai dan melestarikannya.

Refrensi blog : http://faisal14.wordpress.com/2011/01/31/bahasa-alay-vs-bahasa-indonesia/
                      http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar