Sabtu, 04 April 2015

Emosi dan Keadaan sebenarnya

Hay lelakiku..
apa kabarmu ? bagaimana hidupmu ? kisahmu ? bahagia dan sedihmu ?

hmmm...apa kau pernah merasakan bagaimana kesepian itu ? .. ya aku tau jawabanmu pasti iya tentu saja aku pernah merasakanya.
tapi itu dulu, sekarang ada aku wanitamu. pernahkah kau berfikir lelakiku, soal apa yang membuat aku bertanya soal kesepian ?

ituuuu..karena aku sedang merasakanya, kita itu memang bersama sekarang. Namun ada jiwa yang tak menyatu disini. hatiku ini berteriak sangattttt keras. sayangku tolong genggam tangan dinginku ini. tolong izinkan aku bersandar di bahu bidangmu itu. izinkan aku mengelus kepalamu yang seperti bantal empuk untuku.

hatiku kemudian terdiam. badan mata dan ragaku ini tidak bergerak. hanya mata yang sesekali menahan untuk menangis. lalu mulutku bicara dalam kalbu saja.

hatiku memberontak lagi, dia memukul sanubariku untuk bilang. hei wanita lemahhhh...ayo bangunnn dan bangkit dari rasa lemahmu. dia diam saja, dan kau diam saja ?? apa kata dunia. apa kau tidak menyayanginya ?

aku berdiri dan mulai memegang pipinya. aku menjerittt sekuat tenaga. lalu kubilang aku sayang padamu lelakiku, terlalu lama aku diam, terlalu sering kau menyakiti, terlalu banyak protes, dan terlalu banyak kata egois. bisakah kita saling memahami bahwa kita berdua adalah orang paling egois. karena sama sama tidak mau disalahkan. kenapa cinta kita tidak bisa sesederhana mungkin. hanya ada bahagia dan sedikit keras kepala. aku bilang kau itu sangat lemah, tapi aku juga bertingkah selalu yang kuat, padahal aku adalah orang yang paling lemah.

lelakiku terdiam..lalu dia tersenyum. kemudian dia bilang. dari awal aku tau kalau kau itu cinta dan sangat cinta. dari awal aku tau kau memendam amarah dan dendam untuku. aku bertahan disini dan diam saja, karena aku tau kau akan melakukan hal ini. kau sangat sangat lemah. dan aku hanya menunggu untuk bisa mengetuk hatimu. semua berjalan dengan bahagia sebenarnya, hanya saja emosi dan marah yang selalu berhasil menguasaimu. kamu wanitaku, wanita yang paling lemah, yang paling ingin aku lindungi, yang paling ingin ku senyumi. aku suka saat kau marah. itu alasanya aku memilih diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar