Jumat, 30 September 2011

Bencana alam dan penerapan ilmu sosial dasar

Apakah anda pernah mengalami sebuah bencana alam di lingkungan anda? jika iya bagaimana kondisi sosialitasnya?
Pada pembahasan ini, saya akan mengambil tema banjir sebagai obyek bahasan, mengapa? karena, banjir bukanlah suatu hal yang asing lagi untuk masyarakat dunia,apalagi  Indonesia khususnya. Banjir adalah suatu bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia, baik membuang sampah sembarangan, atau menebang pohon di hutan. Dan yang pada akhirnya berujung kerugian pada masyarakat itu sendiri.

Jakarta - Musim hujan telah tiba. Banjir rutin di Ibukota telah mengintip. Diperkirakan puncak banjir di Jakarta terjadi Januari 2010 dan lebih parah dibandingkan tahun lalu.

Banjir bandang di Papua Barat terjadi pada Senin 4 Oktober 2010 kira-kira pukul 06.00 WIT. Lokasi kejadian terletak di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat di mana lokasi yang terkena dampak yaitu Wasior I, Wasior II, Rado, Moru, Maniwak, Manggurai, Wondamawi, dan Wondiboy.

Berkesinambungan dengan lingkungan sosial sikap yang mesti dilakukan adalah gotong royong , yaitu melalui kerjasama masyarakat, dalam bahu-membahu membersihkan lingkungan pasca banjir mulai dari saluran air atau gorong-gorong tapi juga rumah. Kemudian bersama-sama untuk memecahkan cara untuk menghindari banjir dikemudian hari. Ini bisa menjadi pemecahan masalah mandiri masyarakat tanpa harus menunggu turun tangan pemerintah. Beberapa contoh penanggulangan banjir di lingkungan saya, adalah :
1.     Mempertinggi kontur tanah agar tidak terjadi banjir
2.  Melakukan penyuluhan untuk tertib membuang sampah, yang artinya mengharuskan buang sampah pada tempatnya.
3.     Pemberian fogging atau pengasapan untuk mencegah demam berdarah pasca banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar