Selasa, 29 Mei 2012

Manusia Dan Cinta Kasih

1.Pengertian Cinta Kasih

     Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi, bisa diambil kesimpulan arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
 
     Cinta mengandung pengertian mendalamnya sebuah rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan ata lain bersumber dari mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta merupakan landasan dalam kehidupam perkawinan, pembentukkan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada  syariat-Nya.

    Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan cinta itu memberi, bukan menerima. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab dan perhatian dan pengenalan. Menurut Dr. Sarlito W.Sarwono, bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.


Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya Manajemen Cinta, Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah menusia yang murni, yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh takwa, tentu ia akan menggunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia. Didalam kitab suci Al-Quran ditemuai adanya fenomena cinta yang bersembunyi didalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan :, yaitu tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut adalah berdasarkan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :

Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

   Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasul dan berjihad dijalanNya. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

2. Cinta Menurut Ajaran Agama

    Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan didalam Kitab suci Al-Qur'an.
    1). Cinta diri
         Al-Qur'an telah mengungkapkan cinta alamiah menusia terhadap dirinya sendiri , kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhamad SAw, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. Namun hendaknya rasa cinta kepada diri sendiri tidak boleh berlebihan tetapi harus diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta berbuat kebijakan kepada mereka.

    2). Cinta kepada sesama manusia
          Al-Qur'an menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruannya mengandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai dirinya sendiri.

     3). Cinta seksual
           Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelamgsungan jenis. Lewat dorongan seksuallah terbentuklah keluarga. Dari keluarga terbentuklah masyarakat dan bangsa.

     4). Cinta kebapakan
          Biasanya cinta kebapakan muncul dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, nasihat, dan pengarahan yang diberikannya pada mereka demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

      5). Cinta kepada Allah
           Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan ke dlam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan yang lainnya.

      6). Cinta kepada Rasul
           Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan sosok sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
         
3. Kasih Sayang

      Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kasih sayang bisa dirasakan oleh siapapun. Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam sebuah keluarga.

4. Kemesraan 
    
    Kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.  Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih menyatakan " jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. ia mulai hidup untuk orang lain ". Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.


5. Pemujaan 

    Pemujaan merupakan menifestasi cinta manusia kepada TuhanNya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

(Sumber :  newarr.weebly.com/uploads/5/3/3/6/.../ibd_4_cinta_kasih.pdf)
 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar